DEFINISI KABEL JARINGAN COAXIAL
Kabel
jaringan coaxial memiliki nama lain BNC yang
merupakan singkatan dari Bayonet Naur Connector, atau umum juga disebut dengan
istilah ‘COAX’. Sementara dalam bahasa Indonesia, istilah kabel Coaxial dapat
diartikan sebagai kabel sepaksi atau sesumbu..Jika diartikan secara umum, kabel
Coaxial dapat didefinisikan sebagai sarana penyalir atau pengalirhantar
(transmitter) yang bertugas menyalurkan setiap informasi yang telah diubah
menjadi sinyal–sinyal listrik.
FUNGSI KABEL JARINGAN COAXIAL
Fungsi kabel
jaringan Coaxial yang utama adalah sebagai media penghubung yang
mengalirkan data dari perangkat keras komputer yang satu dengan perangkat keras
komputer lainnya, dimana kemampuan melakukan transmisi data kecepatan tingginya
bisa dikatakan cukup baik, disamping fungsi lainnya untuk membagi sinyal
broadband atau sinyal frekuensi tinggi.
KARAKTERISTIK KABEL JARINGAN COAXIAL
Karakteristik kabel jaringan
Coaxial yakni
menggunakan 2 buah konduktor, dengan pusat berupa inti kawat padat yang
dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput
konduktor.
Dari gambar tersebut
dapat dilihat jika kabel Coaxial terdiri dari :
1. Kabel
tembaga (centre core)
Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
Kabel tembaga (centre core) yang terletak di tengah-tengah ini berfungsi sebagai media konduktor listrik.
2. Lapisan
plastik (dielectric insulator)
Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan metal (metallic shield) yang melingkupinya.
Lapisan plastik (dielectric insulator) ini berfungsi sebagai pemisah antara kabel tembaga dan lapisan metal (metallic shield) yang melingkupinya.
3. Lapisan
metal (metallic shield)
Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
Lapisan metal (metallic shield) ini berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
4. Lapisan
plastik (plastic jacket)
Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri.
Lapisan plastik (plastic jacket) ini berfungsi sebagai pelindung bagian terluar dari kabel itu sendiri.
Selain empat komponen di atas, karakteristik kabel jaringan Coaxial secara umum
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
§ Kecepatan dan keluaran transmisi data 10 – 100
MBps.
§ Biaya rata-rata per node murah.
§ Media dan ukuran konektor medium (tidak
terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar).
§ Panjang kabel maksimal yang diizinkan yakni
500 meter (cukup panjang).
JENIS-JENIS KABEL
COAXIAL
Jenis-jenis kabel Coaxial yang
dikenal secara umum terdiri dari 2 tipe, yaitu Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal) dan Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis).
Berikut ini penjelasan lengkapnya :
1. Thick Coaxial Cable (kabel Coaxial tebal)
Kabel Coaxial yang
tebal ini dikenal sebagai Thicknet 10Base5 yang membawa sinyal Ethernet. Angka
‘5’ pada nama 10Base5 ini mengacu pada panjang segmen maksimal yang mampu
diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu 500 meter. Jenis kabel Coaxial yang satu
ini memiliki ukuran yang bervariasi dan diameter yang lumayan besar dengan
rata-rata sekitar 10mm. Jenis kabel Coaxial yang tebal ini juga sangat popular
untuk LAN, karena memiliki bandwith yang lebar sehingga memungkinkan komunikasi
broadband (multiple channel).
Adapun kriteria kabel Coaxial Thicknet ini
yaitu :
- Merupakan kabel original Ethernet.
- Mempunyai diameter lumayan besar.
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator
50-ohm.
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached
devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan
(external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan,
termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet
(atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau
sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel
utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarank minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5
meter).
- Instalasi atau pemasangan jaringan dengan kabel ini
cenderung rumit.
- Kabel Coaxial Thicknet sudah tidak digunakan lagi untuk
LAN modern.
2. Thin Coaxial Cable (kabel Coaxial tipis)
Kabel Coaxial yang tipis ini dikenal sebagai Thinnet 10Base2
yang membawa sinyal Ethernet. Angka ‘2’ pada nama 10Base2 ini mengacu pada
panjang untuk segmen maksimal yang mampu diraih kabel Coaxial jenis ini yaitu
200 meter. Umumnya kabel Coaxial yang tipis ini lebih sering ditemukan pada
jaringan komputer yang ada di sekolah-sekolah.
Adapun kriteria kabel Coaxial Thinnet ini
yaitu :
- Mempunyai diameter yang lebih kecil dari kabel Coaxial
Thicknet.
- Hadir untuk menggantikan kabel Coaxial Thicknet.
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter)
per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30
perangkat jaringan (devices)
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang
onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain
(populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5
meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818
feet (555 meter).
- Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat
terkoneksi.
- Tidak direkomendasikan lagi, namun masih digunakan pada
jaringan LAN yang sangat kecil.
KELEBIHAN &
KEKURANGAN KABEL JARINGAN COAXIAL
Jika dibandingkan dengan beberapa kabel jaringan komputer
lainnya seperti kabel Twisted Pair ataupun Fiber Optic, tentunya kabel jaringan
Coaxial memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk mengetahui apa
saja kelebihan dan kekurangan dari kabel jaringan Coaxical, berikut ini kami
jabarkan beberapa diantaranya :
Kelebihan Kabel Jaringan Coaxial :
- Kabel jaringan Coaxial memiliki tingkat keandalan
yang tinggi dalam proses transmisi meskipun terbatas dari segi jangkauan.
- Penguatannya
dari repeater tidak perlu sebesar kabel Twisted Pair.
- Kabel
jaringan Coaxial lebih murah dari kabel Fiber Optic.
- Teknologi
yang dianut kabel jaringan Coaxial sudah sangat umum alias tidak asing
lagi karena sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis
komunikasi data.
- Kabel
jaringan Coaxial mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal–sinyal
listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa.
- Kabel
jaringan Coaxial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi
yang lebih tinggi.
- Meskipun
instalasi kabel jaringan Coaxial terbilang rumit, namun kabel jaringan
Coaxial sangat peka terhadap isyarat.
- Kabel
jaringan Coaxial bisa menampung pengkabelan yang lebih panjang di antara
jaringan dengan perangkat-perangkat lain dibandingkan kabel Twisted Pair.
Kekurangan Kabel Jaringan Coaxial :
- Kabel
jaringan Coaxial perlu dipasang dengan teliti dan cenderung rumit,
terutama dalam hal mempertimbangkan ukurannya.
- Biaya
pemeliharaan kabel jaringan Coaxial relatif mahal sehingga berat di
ongkos.
- Lebar
bidang frekuensi dalam kabel jaringan Coaxial hanya terbatas oleh gain
(pengerasan) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu
sinyal yang baik.
- Jangkauan
transmisi kabel jaringan Coaxial terbatas, sehingga dalam suatu jarak
tertentu maka transmisi sinyal–sinyal elektromagnetik harus diangkat
dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur
tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik.
- Kabel
jaringan Coaxial sangat rentan terhadap perubahan variasi temperatur yang
terjadi dalam kabel.
SEMOGA BERMAMFAAT:)
No comments:
Post a Comment